PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK MENENTUKAN KPK DAN FPB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 012 LONG IKIS
DISUSUN OLEH
AKHMAD FITRIANSYAH, S.Pd.
DINAS PENDIDIKAN
PASER
2010
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan HidayahNya sehingga penulis berhasil menyelesaikan laporan hasil perbaikan pembelajaran sebagai laporan tugas.
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional yang terdiri dari Pendahuluan, Perencanaan Perbaikan Pembelajaran, Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran, Temuan dan Kesimpulan.
Dalam menyusun laporan ini, banyak kendala yang dialami, dimana banyak pihak yang telah membantu. Oleh karena itu pada bagian ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
- Bapak Drs Bahrun S, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Paser.
- Bapak Genru, S.Pd. selaku Kepala Kantor UPTD PSPD Kecamatan Kuaro dan Long Ikis.
- Rekan – rekan teman sejawat yang ada di SD Negeri 012 Long Ikis sebagai teman sejawat penulis.
Dengan penuh kesadaran bahwa sanya laporan ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh sebab itu maohon maaf terdapat kesalahan baik penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah dalam tata bahasa Indonesia yang benar.
Mudah mudahan penulisan laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun bagi rekan-rekan seprofesi pada umumnya. Dan untuk mencapai kesempurnaan laporan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Atas perhatian dan sumbangan pikirannya di ucapkan terimakasih.
Long Ikis, ……………………….
Penulis
Akhmad Firiansyah, S.Pd.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………….
- Latar Belakang Masalah .…………………………………….. ..
- Identifikasi Masalah ………………………………………
- Analisis Masalah…………………………………………..
- Rumusan Permasalahan …………………………………………
- Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ……………………..
- Manfaat Penelitian …………………………………………….
BAB II. KAJIAN PUSTAKA…………………….…………………………
- Pengertian Belajar ………………………………………………
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………………
C. Pengertian Belajar Yang Efektif …………………………………
D. Hasil Belajar ……………………………………………………..
E. Metode Pembelajaran ……………………………………………
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN …………….………………….
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ………………………………….
B. Prosedur Pelaksanaan ……………………………………………
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………
A. Deskripsikan Persiklus…………… ……………………………..
B. Pembahasan dari Setiap Siklus …………………………………..
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …….……………………………..
A. Kesimpulan ……………………………………………………..
B. Saran …………………. ………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… |
i
iii
1
1
5
6
7
9
10
11
11
12
13
15
16
17
17
17
23
23
34
36
36
36
38 |
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pembelajaran matematika yang menekankan kepada nalar, yang kongkrit yang didalamnya terdapat materi yang dikaitkan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari, seperti menghitung, menjumlah, mengurang, mengalikan, dan membagi sebagai aplikasi dari pembelajaran ini. Begitu penting materi ini diangkat, karena materi ini terdapat kegiatan mengukur, menimbang bahkan menakar.
Sebagian anggapan peserta didik bahwa pembelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit tetapi menarik. Banyak para siswa dibuat pusing untuk mencari jawabannya. Meskipun demikian mereka dituntut untuk memecahkannya, mereka harus mampu menuntaskannya.
Dari berbagai buku paket matematika yang ada di sekolah, ada yang lengkap dengan contoh-contohnya, namun usia anak tersebut belum mampu mencerna materi pembelajaran. Atau juga boleh jadi cara penjelasan guru tidak dapat dipahami oleh siswa, dan belum adanya penggunaan alat peraga yang tepat untuk membantu pemahaman dan penguasaan materi.
Dengan adanya kurikulum berbasis Kompetensi Pembelajaran matematika lebih ditekankan, harus dikuasai oleh siswa. Para siswa dituntut berpikir kritis yang bernalar logika.
Untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa dilakukan berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar dilakukan melalui komunikasi timbal balik yang saling berperan aktif dalam melaksanakannya di lapangan, dan tidak hanya sekedar pemberikan informasi searah dengan upaya mengembangkan kreativitas dan keterampilan yang dimiliki sehingga mampu menentukan dan memecahkan masalah sendiri. (Suciati, 2005)
Tujuan pengajaran matematika adalah :
- Peserta didik mampu menghadapi pembahasan perubahan kemampuan dalam berpikir yang kongkrit dan dapat memecahkan persoalan atau masalah.
- Peserta didik menggunakan dengan tepat media dalam kehidupan sehari-hari.
Dari materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Pesekutuan Terkecil (KPK) siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya, maka gurulah yang harus mengusai metode agar pembelajaran dapat tercapai.
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran ditentukan oleh kemampuan siswa dalam menguasai pembelajaran dan dapat dilihat dari hasil evaluasi.
Keberhasilan suatu pembelajaran juga sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam menerapkan metode, dan merumuskan tujuan serta menentukan alat penilaian. Guru harus memahami kesalahan, kekurangan dan kelebihan yang dimiliki siswa sebab mereka memiliki daya pikir, minat dan bakat yang berbeda. Oleh sebab itu guru sudah barang tentu harus dapat menghargainya.
Pembelajarn matematika di kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis membahas materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dengan menggunakan tabel, metode yang digunakan adalah Tanya jawab dan latihan-latihan. Proses belajar mengajar melibatkan siswa agar berperan aktif untuk memecahkan soal-soal latihan. Disamping itu siswa diberikan kesimpulan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
Untuk berupa memperbaiki pembelajaran tentunya diperlukan strategi yang terarah, agar faktor-faktor penyebab dari menurunya prestasi belajar siswa dapat di atasi.
Ditinjau dari segi pembelajaran matematika faktor apa yang timbul, sehingga pembelajaran ini bagi siswa sulit menerimanya. Sebagai jawaban faktor tersebut adalah :
- Tidak terampil dalam menjumlah, mengurang, cara mengalikan dan bahkan tidak mampu membagikan suatu bilangan.
- Tidak mendapat penjelasan dari siapapun.
- Tidak mau bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Maka demikian itu guru dan siswa harus mengadakan intraksi memecahkan masalah yang dihadapi. Langkah guru dalam membimbing siswa secara individual, guru dapat menggunakan pendekatan remedial yang bersifat kuratif. Pendekatan ini merupakan salah satu kegiatan bersifat bertahap dalam memahami mata pelajaran. Dalam penjelasan guru ketika berlangsung ada sebagian yang belum dapat memahami pelajaran. Untuk siswa tersebut guru memberi dapat memberi bantuan secara individual, dengan memberi tugas atau latihan-latihan (Warkitri, 1991).
Dalam Undang – Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, tentan Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik propesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini, jalur pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pen didikan menengah. Dalam hal ini peran dan tanggung jawab guru sangatlah strategis sekali.
Kegitan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah sangat baik melalui keaktifan guru dan siswa dalam beriteraksi pemecahan masalah baik melalui tatap muka maupun melalui kegiatan kurikuler (kegiatan luar sekolah) misalnya PR dikerjakan dirumah dengan tujuan siswa melatih diri sendiri untuk memahami materi yang diterimanya di sekolah. Disamping itu juga dilaksanakan peningkatan volume pembelajaran melalui les tambahan dengan memanfaatkan waktu diluar jam belajar efektif terutama mata Pelajaran Matematika dan menekankan pada materi yang dianggap sulit.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai seorang pendidik di Sekolah Dasar, penulis melakukan penelitian terhadap hasil belajar siswa khusus di kelas IV dengan tujuan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika pada awal semester genap pada tahun pembelajaran 2006/2007. Dari hasil penelitian dapat diperoleh data penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika khusus materi operasi hitung berkisar di bawah 70% / 75%.
Berdasarkan data yang diperoleh maka perlu dilakukan usaha perbaikan dan peningkatan pembelajaran agar siswa dapat meningkatakan hasil pelajaran matematika menjadi lebih baik. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan, guru harus menggunakan metode dan pendekatan yang bervariasi agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran melalui pengalaman langsung. Kolb (1984) menjelaskan salah satu karakteristik belajar melalui pengalaman yaitu belajar lebih dipersepsikan sebagai proses, bukan sebagai hasil. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pembentukan pengetahuan berlangsung terus menerus sesuai dengan pengalaman yang dihadapi dan terus berubah karena adanya suatu pengalaman baru. Oleh sebab itu guru berusaha mengembangkan pembelajaran yang menuntut ketertiban siswa untuk aktif dalam proses pembentukan pengetahuan dan menginterprestasikan pengetahuan yang telah dipelajari dengan pengetahuan yang dimilikinya dalam menghadapi suatu permasalahan.
Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh dalam penelitian dan termotivikasi diri menerapkan metode / model pembelajaran dengan menggunakan strategi ” Pemberian Tugas Individual ” pada siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis, dengan harapan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
- Identifikasi Masalah
Senge (2000), menjelaskan bahwa penglaman yang diperoleh peserta didik diharapkan dapat mengilhami mereka ketika menghadapi problema dalam kehidupan sesungguhnya. Masalah kehidupan dan fenomena alam diupayakan dapat dijelaskan secara ilmuan. Dengan demikian tujuan pendidikan diharapkan sebagai alat bagi siswa agar mampu memecahkan dan mengatasi masalah – masalah kehidupan yang dihadapi dengan cara yang lebih baik dan lebih cepat. Dari pemahaman diatas, setiap mata pelajaran diharapkan dapat membentuk kecakapan hidup bagi peserta didik untuk memasuki kehidupan nyata dimasyarakat.
Peran serta guru sebagai tenaga professional adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, tentu erat kaitannya dengan hasil belajar siswa, (UU RI No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen). Melihat hasil yang diperoleh siswa terhadap pelajaran matematika khusus pada materi operasi pecahan yang berhubungan dengan penggunaan FPB dan KPK sangat rendah dari 30 siswa hanya 7 orang yang mencapai penguasaan materi ≥ 70 %.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menguasai perkalian dan pembagian , dan kesulitan siswa memahami fungsi KPK dan FPB Keberhasilan siswa dalam pembelajaran ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran dan dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diberikan guru.
Kunci keberhasilan suatu pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan guru dalam menerapkan metode dan merumuskan tujuan serta mentukan alat penilai. Sikap yang ditunjukan guru, kemampuan guru dapat memami kesalahan, kekurangan dan kelebihan yang dimiliki siswa. Siswa adalah pribadi yang unik, yang memiliki sifat tertentu baik kemampuan, niat, bakat, cara berpikir dan daya serap yang berbeda harus dapat dihargai oleh guru.
Dalam pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis materi pokok ” yang menggunakan KPK dan FPB ” penulis menemukan kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, yang disebabkan karena guru dominan hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran, dan siswa tidak termotivasi sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik dan tidak menantang. Tidak ada siswa yang mau bertanya terhadap materi yang diajarkan meskipun diberi kesempatan.
Dari uraian ini dapat terlihat bahwa guru cukup aktif menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa bersifat pasif karena menemukan masalah yang segnifikan. Akibatnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika sangat rendah.
2. Analisis Masalah.:
Salah satu materi pokok bahasan yang masih menjadi kendala bagi siswa mereka belum mampu menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuaan Terbesar dengan menggun akan tabel.
Dengan rendahnya kemampuan siswa terutama pada perkalian dan pembagian dengan benar maka secara otomatis mereka akan kesulitan memecahkan masalah.
Berdasarkan hasil tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor untuk menidentifikasi masalah, atas kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan maka terungkaplah beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
- Kurangnya penguasaan terhadap bilangan yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian.
- Siswa mengalami kesulitan menjawab soal-soal yang diberikan.
- Penjelasan yang diberikan guru belum mendapat respon yang tepat bagi siswa.
Berdasarkan masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran materi menentukan KPK dan FPB dengan menggunakan tabel. Penulis berdiskusi dengan teman sejawat, setelah materi diberikan kepada siswa ternyata hasil belajar yang diperoleh kuran memuaskan. Penyebab prestasi rendah, sebagian besar masih belum mengerti cara menyelesaikannya. Ada tiga penyebabnya adalah :
- Siswa kurang hapal dengan perkalian.
- Siswa kurang terampil dalam membagi.
- Siswa tidak bersungguh-sungguh pada hal penjelasan sudah terperinci.
- Rumusan Pemasalahan.
Berdasarkan perumusan masalah di atas hipotesis tindakan yang dilakukan agar pembelajaran menjadi tuntas adalah sebagai berikut :
- Pembelajaran berhasil dengan menggunakan alat peraga yang tepat.
- Hasil belajar dapat meningkat setelah penjelasan terperinci dilakukan.
- Hasil belajara siswa benar meningkat setelah dibimbing secara individual.
Dalam rangkaian rencana perbaikan pembelajaran matematika masih tetap dipelukan bimbingan lanjutan secara lebih khusus lagi terutama pada materi KPK dan FPB dengan cara tabel KPK dan FPB baik pada Siklus I dan Siklus II.
Gambar 1. Siklus perbaikan pelajaran materi FPB dan KPK pada siswa kelas IV SD Negeri 012 Long ikis Kabupaten Pasir.
Tahap – tahap PTK
Kegiatan penilaian dilakukan oleh penulis dengan teman sejawat sebagai observator dengan kriteria keberhasilan sebagai berikut :
- Guru dapat membuat rencana pembelajaran sesuai dengan metode dan strategi Tugas Individual.
- Adanya ketertiban siswa secara langsung, dan aktif dalam proses belajar mengajar.
- Rata – rata hasil belajar minimal 70.
- Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran.,
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan suatu model perbaikan pembelajaran agar hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai secara rinci. Tujuan yang ingin dicapai adalah :
- Mengkaji faktor penyebab rendahnya penguasaan materi pembelajaran matematika terutama pada penjelasan KPK dan FPB.
- Memperdalam dan mempertajam pemahaman siswa terhadap terhadap materi KPK dan FPB dengan keterampilan mengali dan membagi.
- Meningkatkan kemampuan guru dalam menuntaskan pembelajaran materi yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
- Untuk mengetahui efektivitas metode yang telah digunakan dalam meningkatkan mutu pembelajaran matematika.
- Manfaat penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini mempunyai manfaat, baik bagi guru itu sendiri maupun bagi peserta didik serta bagi sekolah. Manfaat bagi guru adalah kesalahan dalam pembelajaran yang dilakukan dapat cepat diatasi dan pada akhirnya guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat bagi siswa, mereka akan lebih kritis dan akan mendapat hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan standar kompetensi dasar yang ditetapkan. Sementara itu manfaat bagi sekolah adalah sekolah akan dapat berkembang pesat dengan adanya guru yang mempunyai inovasi-inovasi untuk mengatasi masalah hasil belajar siswa.
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :
- Agar perbaikan pengajaran matematika menjadi lebih baik dari sebelumnya.
- Pembelajaran matematika lebih disukai dan bukan disegani.
- sebagai bahan evaluasi bahwa manusia mempunyai intelegensi yang berbeda.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
- Pengertian Belajar
Belajar itu merupakan proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai hal studi.
Pendapat ini mengatakan, bahwa belajar adalah merubah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, jadi pendapat ini menekankan pada pendidiakan intelektual. Kepada peserta didik diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghapal ( Rusyan, 1995 : 7-9 )
Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajara lebih luas dibandingkan pendapat tradisional yang hanya menekankan pada sejumlah pengetahuan. Dikatakan oleh kelompok modern tentang belajar adalah :
Suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, tumbilah pengertian baru, timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, sulia dan emosional. (A. Ahmadi, 1991: 14-15).
Selanjutnya dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan dan kecakapan. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari hasil proses belajar sebelumnya. Tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa dimana suatu fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan.
Dari beberapa definisi di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan didalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar, apabila setelah belajar tidak terjadi adanya perubahan yang berencana dan bertujuan dalam diri tersebut. Kita belajar dengan suatu tujuan yang lebih dahulu diterapka.
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.
Sejak awal perkembangan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar efektif. Para pakar di bidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruh terhadap hasil belajar tersebut. Dengan diketahuinya factor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberikan intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yang bersumber dari dalam manusia yang belajar (internal) dan factor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar (Eksternal). (Suharsimi Arikunto, 1980: 20-26)
Lebih lanjut dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto bahwa :
- Faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu factor biologis dan psikologis. Yang dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, sedangkan yang dapat dikategarikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.
- Faktor-faktor yang bersumber dari diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua pula yaitu faktor manusia (human) dan faktor non manusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik.
Ada hal lain yang merupakan gabungan dari faktor internal sekaligus faktor eksternal. Misalnya saja ”kelelahan”. Perasaan lelah jasmani biasanya mempengaruhi rohani, demikian juga sebaliknya. Dengan pembatasan lingkup belajar yang terjadi serta berlangsung di sekolah, maka faktor-faktor internal yang ada pada diri siswa dapat di identifikasikan dengan tepat karena sudah diketahui ciri-ciri perkembangan anak pada usia tertentu.
Untuk faktor-faktor eksternal pun sudah dapat diidentifikasikan karena lingkungan sekolah sudah didesain menurut aturan yang telah ditentukan.
Disamping faktor-faktor tersebut diatas ada subyek yang sangat bertanggung jawab menentukan kualitas pembelajaran. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa berasal dari dalam diri siswa sendiri dan dari luar dirinya. Guru dipandang dari segi siswa, merupakan faktor khusus dan perlu mendapat sorotan khusus pula.
- Pengertian Belajar Yang Efektif
Tidak ada definisi yang baku tentang pengertian belajar yang efektif. Para pakar pendidikan hanya menyebutkan petunjuk atau pedoman tentangbelajar yang sukses, tepat mengenai sasaran atau yang disebut dengan ”study effectively”. Abu Ahmadi menyebutkan secara umum tentang pedoman belajar yang efektif.
Seseorang dikatakan belajar efektif apabila memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Belajar dengan teratur dan hemat tenaga, pokok pangkal dari belajar yang sukses adalah keteraturan.
- Belajar dengan disiflin dan bersemangat.
- belajar dengan konsentrasi.
- Memiliki waktu istirahat.
Pendapat lain mengemukakan cara-cara terpenting dalam belajar yang sukses sebagai berikut :
- Adanya niat yang kuat.
- Adanya kemauan yang kuat
- Adanya perhatian
- Adanya konsentrasi
- Adanya appersepsi
- Memiliki catatan
- Bertanya (Al-Falasny, 1992:7-14)
Sedangkan Tabrini Rusyan mengemukakan factor-faktor kondidional yang dapat mempengaruhi belajar yang efektif, yaitu :
- Peserta didik belajar harus banyak melakukan kegiatan.
- Belajar memerlukan latihan dengan jalan relearning, recall, dan review.
- Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan peserta didik.
- Peserta perlu mengetahui keberhasilan dan kegagalannya dalam belajar.
- Pengalaman masa lampau (appersepsi).
- Kesiapan belajar.
- Faktor minat dan usaha.
- Faktor-faktor fisiologis.
- Faktor Intelegensi.
Dari beberapa penjelasan diatas maka yang dimaksud dengan kebiasaan belajar yang efektif ini adalah suatu kebiasaan cara belajar yang dilakukan oleh pelajar dengan memperhatikan sikap rohani dan kesediaan mental, keteraturan waktu, memiliki semangat dan waktu istirahat. Dengan kata lain seseorang dikatakan memiliki kebisaan belajar yang efektif apabila dalam belajarnya memperhatikan keterampilannya mengikuti suatu pelajaran, keterampilan dalam membaca buku, keterampilan pada waktu mencatat bacaan, keterampilan menempuh ujian, ketermpilan berkonsentrasi, keterampilan menghafal pelajaran, keterampilan mengelola waktu studi dan memiliki kelompok belajar.
- Hasil Belajar
Waktu mengetahui hasil belajar atau prestasi belajar siswa diperlukan informasi yang didukung oleh data yang obyektif dan memadai tentang indicator-indikator perubahan perilaku dan pribadi peserta didik. Dengan demikian terangkatlah sejauh mana kecermatan evaluasi atas taraf keberhasilan proses belajar mengajar itu akan banyak tergantung pada tingkat ketepatan, kepercayaan, keobyektifan, dan kepresentatifan informasi yang didukung oleh data yang diperoleh.
Evaluasi merupakan bagian penting proses belajar mengajar karena dengan evaluasi dapat ditentukan tingkat prestasi (keberhasilan) suatu program, sekaligus juga diukur dari hasil-hasil yang dicapai oleh suatu program.
Dengan evaluasi itu dapat diketahui hasil belajar mengajar seperti :
- hasil belajar secara komprehensif yang meliputi aspek kaognitif, afektif dan pisikomotorik.
- Tindakan selanjutnya dimana segi-segi yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi yang dapat merugikan sebanyak mungkin dihindari.
- Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.
- Mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan belajar.
Dalam mengevalausikan tujuan yang hendak dicapai perlu diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
- Hasil belajar yang merupakan pengetahuan dan pengertian.
- Hasil belajar dalam bentuk sikap dan kelakuan.
- Hasil belajar dalam bentuk kemampuan untuk diamalkan.
- Hasil belajar dalam bentuk keterampilan serta yang dilaksanakan dalam kegiata sehari-hari.
- Dengan penjelasan singkat diatas yang dimaksud dengan hasil belajar yang pengertian disamakan dengan pretasi belajar penelitian ini adalah suatu hasil dari perbuatan belajar yang telah dicapai disekolah yang melitputi aspek kognitif, efektif dan psikomotorik.
- Hasil tersebut dapat diamati lewat indeks prestasi yang diperoleh siswa pada buku laporan hasil pendidikan (raport).
- Metode Pembelajaran.
Kompetensi guru dalam mengajar berkaitan dengan penentuan dan penerapan suatu metode atau kombinasi dari berbagai metode pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menerapkan metode diskusi, demontrasi, Tanya jawab guna untuk mengatasi permasalahan hasil belajar siswa yang rendah.
Metode diskusi dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran yang mendiskusikan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (atau siswa dan guru), yang mempunyai perhatian sama terhadap topik atau masalah yang sedang didiskusikan sehingga diperoleh satu atau beberapa alternative jawaban.
Metode demontrasi dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran yang mendiskusikan suatu topik atau masalah yang dilakukan siswa atas bimbingan guru untuk mengejakan tugas didepan kelas, dengan metode inilah yang baik untuk membantu siswa untuk belajar dengan baik.
Metode Tanya jawab dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran yang membuat suatu topik atau masalah yang dilaku guru dan siswa sebagaimana yang diharapkan agar siwa tidak pasif lagi dalam belajarnya agar dapat menghasilkan nilai yang muaskan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di :
Nama Sekolah : SDN 012 Long Ikis
Desa Krayan Makmur Kecamatan Long Ikis Kab. Pasir
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Siklus I dilaksanakan : Tanggal 1 Pebruari 2010
Waktu : 07.30 – 08.10 Wita
Siklus II dilaksanakan : Tanggal 15 Pebruari 2010
Waktu : 07.30 – 08.30 Wita
- Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dengan cara kolaborasi atau multi methode dengan teman sejawat untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Kemudian mendiskusikan pemecahan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika khusus pada materi KPK dan FPB menggunakan cara tabel.
Hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh bahwa perlu dilakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan jadwal dan langkah – langkah yang sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas. Dengan demikian perlu disusun kegitan siklus I dan siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Adapu prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika pada materi menentukan KPK dan FPB menggunakan cara tabel pada siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis seperti ditunjukkan pada diagram di bawah ini !
Aktivitas Guru dan teman sejawat |
Aktivitas Guru dan teman sejawat |
Aktivitas Guru dan teman sejawat |
– Menyusun RP
– Menyusun lembar observasi
– Menyediakan alat peraga
– Menyiapkan pertanyaan |
– Menjelaskan materi pelajaran
– Mengajukan pertanyaan
– Memberikan kesempatan bertanya
– Menanggapi pertanyaan
– Evaluasi hasil belajar |
Mengobservasi kegiatan guru dalam pembelajaran sesuai kesepalatan |
Mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran |
Kegiatan Pelaksanan :
Siklus I : Matematika
Konsep : Membandingkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipersiapkan untuk masing – masing siswa secara individual.
Fokus : Bagaimana meningkatkan penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika tentang materi menentukan KPK dan FPB dengan menggunakan cara tabel.
Tabel 1 . Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika Materi menentukan KPK dan FPB dengan menggunakan cara tabel, pada siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis pada Siklus I.
No. |
Kegiatan |
Pelaksanaan |
1. |
Rencana Tindakan |
– Menyusun RP
– Menyiapkan materi
– Mengevaluasi kesiapan siswa
– Menyiapkan alat peraga
– Menyusun pertanyaan |
2. |
Pelaksanaan Tindakan |
– Melaksanaan pembelajaran matematika materi menentukan KPK dan FPB dengan menggunakan cara tabel.
– Mengamati dan mengidentifikasi kemampuan dan kesulitan siswa dalam proses pembelajaran.
– Mengadakan evaluasi |
3. |
Obsevasi |
– Melakukan observasi terhadap pembelajaran |
4. |
Refleksi |
– Melakukan refleksi terhadap pembelajaran.
– Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa. |
Tabel 2. Tahapan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Matematika materi menentukan KPK dan FPB dengan menggunakan cara tabel melalui strategi Tugas Individual pada siswa Kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis Siklus I.
No. |
Tahapan kegiatan |
Tujuan |
Hasil yang dicapai |
waktu |
1. |
Awal |
Mengidentifikasi masalah |
Tindakan memperbaiki hasil pembelajaran |
Senin
01 – 02– 2010 |
2. |
Rencana tindakan |
– Menyusun rencana perbaikan |
– Guru dapat membuat RP.
– Menyediakan materi tes.
– Menggunakan alat peraga yang sederhana.
– Menyiapkan materi tes |
Kamis
04 – 02 -2010 |
3. |
Pelaksanaan tindakan |
Melaksanakan pembelajaran sesuai rencana dengan menggunakan strategi tugas Individual. |
Pembelajaran berjalan sesuai dengan tahapan dan rencana. |
Senin
08-02-2010 |
4. |
Observasi |
– Mengobsevasi kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan guru
– Pemanfaatan waktu yang efektif.
– Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RP.
– Pengamatan terhadap kemampuan individual siswa. |
Hasil observasi dapat diproleh dengan bantuan teman sejawat |
Senin
08-02-2010 |
5. |
Refleksi |
Mengawasi semua aktivitas dan mencatat hasil pengamatan yang berhubungan dengan aktivitas. |
Hasil refleksi ada pada lembar obsevasi siklus II |
Senin
08-02-2010 |
Tabel 3. Tahapan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Matematika materi menentukan KPK dan FPB dengan menggunakan cara tabel melalui strategi Tugas Individual pada siswa Kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis Siklus II.
No. |
Tahap kegiatan |
Tujuan |
Hasil yang dicapai |
Waktu |
1. |
Awal |
Mengidentifikasi masalah dari pelaksanaan pembelajaran I |
Kewajiban memperbaiki pembelajaran. |
Senin
15-02-2010 |
2. |
Rencana tindakan |
– Menyusun rencana pelaksanaan siklus tentang: menyusun RP, menyiapakan alat bantu, menyusun pertanyaan dan materi tes.
– Mengevaluasi kesiapan siswa |
– Guru dapat membuat RP.
– Menyediakan materi yang relevan.
– Menyiapkan alat peraga, membuat materi tes dan pedoman observasi |
Rabu
17-02-2010 |
3. |
Pelaksanaan tindakan |
Melaksanakan pembelajaran seefektif mungkin dengan menggunakan strategi tugas individual dan dibantu alat praga |
Pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana |
Senin
22-02-2010 |
4. |
Observasi |
Mengobservasi kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan guru diantaranya :
– Penggunaan waktu seefektif mungkin
– Pelaksanaan pembelajaran sesuai RP.
– Mengunakan strategi Tugas Indivitual menekankan pada keaktifan siswa |
Hasil observasi dapat diperoleh dengan bantuan teman sejawat dan hasilnya terlampir pada lembar observasi matematika. |
Senin
22-02-2010 |
5. |
Refleksi |
Mengawasi semua aktivitas dan mencatat hasil pengamatan yang aktivitas siswa secara individual. |
Hasil refleksi ada pada lembar refleksi. |
Senin
22-02-2010 |
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Deskripsi Persiklus
Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran matematika dengan pokok materi Kelipatan PersekutuanTerkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dengan menggunakan table strategi individual hasil belajar siswa ternyata dibawah dari 60 %. Dengan kenyataan ini masih berada jauh dari standar ketuntasan. Dinyatakan tuntas jika siswa mampu mencapai 70 %. Maka dalam hal ini penulis sebagai pendidik tentu berusaha memperbaiki hasil belajar agar meningkat. Karena masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah dari standar ketuntasan dan belum memuaskan, maka segera dilakukan lagi perubahan secara menyeluruh, baik itu berupa metode, alat peraga yang tepat, evaluasi yang akurat, maupun cara komunikasi penyampaian materi lebih terpokus.
Memang pada siklus I penulis dalam menyajikan pembelajaran dengan alat peraga yang sangat sederhana dan penjelasan materi pembelajaran belum banyak dipahami mengingat waktu yang terbatas maka timbullah dalam hati penulis bertanya pada diri sendiri apakah alat Bantu yang tepat dalam penjelasan materi KPK dan FPB ini dilakukan. Kemudian bagaimana mengupayakan bahasa yang dapat direspon oleh siswa agar pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Dengan demikian penulis sudah menemukan solusi dalam teknik penyajian materi pembelajaran pada siklus I. Bahwasanya strategi secara individual pada siklus II, penulis menjelaskan materi pokok dengan menggunakan alat praga dengan menggunakan metode bervariasi , disamping itu adanya Tanya jawab, juga adanya metode demontrasi. Ditambah lagi dengan contoh-contoh yang banyak dan terarah. Sehingga pada pertemuan siklus II siswa memperoleh hasil belajar sangat meningkat dan memuaskan dengan rata-rata 85.
Adapun dari pertemuan siklus I dan II dapat dilihat pada table dan grafik seperti berikut ini.
Tabel 4. : Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pembelajaran Matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB), melalui strategi Individual pada siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis pada Siklus I
No. |
NIS |
Nama Siswa |
Jawaban yang benar |
Nilai |
Presentase (%) |
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24
25
26.
27
28.
29.
30. |
|
Akbar
Agisa
Ade Indra
Andani
Andri
Andi
Bagus
Bima
Desy
Dina
Firmansyah
Herwinda
Ilham
Intan
Ira D.
Ira Novianti
Jamal
Lia Astuti
Lia Puspita
Masriani
Marlina Sari
M. Fujianur
Nor halimah
Nisa
Raihan
Siti Aisyah
Tomi
Sahibul
Lia Aryani
M. Arifin |
5
4
4
4
4
4
3
3
3
4
5
3
3
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
3
3
4
4
4
3
5 |
100
80
80
80
80
80
60
60
60
80
100
60
60
80
80
80
60
80
80
100
100
80
80
60
60
80
80
80
60
100 |
100
80
80
80
80
80
60
60
60
80
100
60
60
80
80
80
60
80
80
100
100
80
80
60
60
80
80
80
60
100 |
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tutas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas |
JUMLAH |
116 |
1160 |
1160 |
|
NILAI RATA-RATA |
3.86 |
38.67 |
38.67 |
Belum tuntas |
Tabel 5. : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pembelajaran Matematiaka FPB dan KPK menggunakan cara table Strategi Tugas Individual siswa kelas IV SDN 012 Long Ikis pada Siklus I.
No . |
Nilai |
Jumlah siswa |
Jumlah nilai |
Presentase |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. |
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100 |
0
0
0
0
0
0
9
0
16
0
5 |
–
–
–
–
–
–
540
–
240
–
500 |
–
–
–
–
–
–
30 %
–
53.3 %
–
16.7 % |
|
30 |
1160 |
38.6 |
Diagram Batang 1 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pembelajaran Matematika materi FPB dan KPK menggunakan Strategi Tugas Individual siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis pada Siklus I.
Tabel 6. : Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pembelajaran Matematika materi FPB dan KPK, dengan strategi pembelajaran Tugas Individual pada siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis pada Siklus II
No. |
NIS |
Nama Siswa |
Jawaban yang benar |
Nilai |
Presentase (%) |
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30. |
|
Akbar
Agisa
Ade Indra
Andani
Andri
Andi
Bagus
Bima
Desy
Dina
Firmansyah
Herwinda
Ilham
Intan
Ira D.
Ira Novianti
Jamal
Lia Astuti
Lia Puspita
Masriani
Marlina Sari
M. Fujianur
Nor halimah
Nisa
Raihan
Siti Aisyah
Tomi
Sahibul
Lia Aryani
M. Arifin |
3
5
5
5
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
3
2
5
5
5
5
5
5 |
60
100
100
100
80
80
60
100
100
100
100
100
100
100
80
80
80
80
80
100
100
100
60
40
100
100
100
100
100
100 |
60
100
100
100
80
80
60
100
100
100
100
100
100
100
80
80
80
80
80
100
100
100
60
40
100
100
100
100
100
100 |
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tutas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas |
JUMLAH |
121 |
2620 |
2620 |
|
NILAI RATA-RATA |
4,03 |
87,3 |
87,3 |
Tuntas |
Tabel 7. : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pembelajaran Matematiaka materi FPB dan KPK menggunakan Strategi Tugas Individual siswa kelas IV SDN 012 Long Ikis pada Siklus II.
No . |
Nilai |
Jumlah siswa |
Jumlah nilai |
Presentase |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. |
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100 |
0
0
0
0
2
0
3
0
7
0
18 |
–
–
–
–
80
–
180
–
560
–
1800 |
–
–
–
–
6,7 %
–
10 %
–
23,3 %
–
60 % |
|
30 |
2.620 |
90,0 |
Diagram Batang 2 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pemelajaran Matematika materi FPB dan KPK menggunakan Strategi Tugas Individual siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis pada Siklus II.
Tabel 8 : Data Kelompok Siswa yang dinyatakan Tuntas Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Semester II Pokok Bahasan : FPB dan KPK Siklus I.
No. |
Kelompok Nilai |
Siswa |
Keterangan |
1.
2. |
< 70 %
≥ 70 % |
9 orang
21 orang |
Belum tuntas
Tuntas |
JUMLAH |
30 orang |
|
Berdasarkan data diatas diperoleh orang yang belum tuntas, dan 9 orang yang dinyatakan sudah tuntas dengan nilai rata-rat kelas 38.6 sehingga penulus mengadakan perbaikan pada siklus ke II
Tabel 9 : Data Kelompok Siswa yang dinyatakan Tuntas Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Semester II Pokok Bahasan : FPB dan KPK Siklus II.
No. |
Kelompok Nilai |
Siswa |
Keterangan |
1.
2. |
< 70 %
≥ 70 % |
5 orang
25 orang |
Belum tuntas
Tuntas |
JUMLAH |
30 orang |
|
Berdasarkan data diatas diperoleh orang yang belum tuntas, dan 25 orang yang dinyatakan sudah tuntas dengan nilai rata-rat kelas 87,3 sehingga di simpulkan tidak perlu diadakan Siklus ke III
Diagram Batang 3 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pemelajaran Matematika materi FPB dan KPK menggunakan Strategi Tugas Individual siswa kelas IV SD Negeri 012 Long Ikis pada Siklus I dan Siklus II.
Sesuai dengan sistim pembelajaran pada kurikulum 2004 yang berbasis kopetensi, maka mutu pembelajaran dikur dengan besarnya angka ketuntasan belajar siswa mencapai nilai standar minimal ≥ 70 % (Standar Kopetensi Kurikulum 2008 SD/MI, Depdiknas, Jakarta 2006).
Setelah berdiskusi dengan teman sejawat dan dibantu oleh supervisor maka diperoleh data, pembelajaran sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya siswa yang mencapai nilai diatas rata-rata.
Dari hasil pengamatan teman sejawat pada pembelajaran matematika pada siklus pertama terdapat 12 siswa yang telah dapat menuntaskan materi yang hubungannya dengan FPB dan KPK dengan nilai ≤70 % yang rata-rata kelas 3,86. Sedangkan hasil yany diperoleh pada siklus kedua terdapat 26 siswa yang memperoleh nilain ≥ 70 % dengan rata-rata kelasnya 87,33. Peningkatan ini adalah hasil kerja keras siswa dalam menyerap materi pembelajaran dengan sungguh-sungguh.
Perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis dalam penerapkan materi pembelajaran dengan pokok bahasan FPB dan KPK adalah sebagai berikut :
- Menjelaskan materi pebelajaran denga jelas dan terperinci.
- Menggunakan alat Bantu sederhana.
- Menggunakan strategi tugas individual siswa dalam proses pembelajaran dalam pembimbingan tugas.
- Tidak menunjukkan sikap membedakan siswa dalam menangani kesulitan belajar siswa.
- Memberikan keleluasaan pada siswa untuk mengukapkan kesulitan terhadap materi pembelajaran.
- Memberi kesempatan dan keluasan kepada siswa untuk mengungkapkan kesulitannya terhadap materi pelajaran.
- Selalu memberi motivasi kepada setiap siswa untuk melakukan tindakan peningkatan dalam mencapai prestasi belajar.
- Pembahasan dari setiap Persiklus
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan sedara bertahap yaitu siklus I dan Siklus II. Berdasarkan siklus I terdapat 12 siswa saja yang tuntas, dengan nilai rata-rata 3,86. Kemudian diadakan siklus II terjadi perubahan yang sangat segnifikan terdapat 26 siswa dari 30 siswa memperoleh nilai ≥ 70 % dengan nilai rata-rata 86,33. Pada siklus yang kedua terjadi peningkatan. Pada siklus I penulis mempunyai tantangan karena banyak siswa yang belum memahami materi KPK dan FPB secara mendetail, sehingga pada siklus I tersebut hasil kurang memuaskan. Namun pada siklus kedua ada terik-terik yang tepat untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi.
Masalah yang timbul dalam mengajar adalah bagaimana menciptakan suatu system pengajaran yang sesuai dengan yang telah direncanakan bagaimana mengelola kelas dengan sebaik-baiknya, bagaimana mengatasi siswa yang malas dan bagaimana memotivasi anak yang malas belajar. Pembelajaran akan lebih baik jika guru sebagai fasilitator, konselor, motivator evatuator dan organisator. Hal ini menurut Abni Syamsudin (1997). Guru adalah sebagai pendidik, pengajar tentu berperan menjadi pembimbing, pendukung dan bahkan mengelola sekali menjadi penilai. Punya tanggung jawab walaupun menemui kendala yang kompliks sekalipun. Dengan penuh kesabaran, memiliki dedikasi yang tinggi, memiliki disiplin yang tinggi, maupun mengajar dengan tenang sehingga dapat menyampaikan materi pelajaran secara sistimatis dan mudah dipahami siswa. Penuh antusias, dengan spirit dan kegembiraan, sebab yang demikian akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi siswa. Apakah simpati dan motivasi pada perfoment guru dalam mengajar, siswa tidak akan mudah bosan dalam menerima pelajaran.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat terkait dengan keharmonisan guru dan siswa, ketertiban secara langsung dan kesesuaian dengan strategi serta alat bantu yang digunakan guru. Tak kalah pentingnya untuk keberhasilan belajar antara sikap disiplin, tanggung jawab siswa, terhadap keaadaan siswa dikelas. Pada inti guru harus sebagai pendidik, pembimbing, pengarah, motivator, imformator, komonikator, dan evaluator dalam pembelajaran guna menciptakan siswa sebagai manusia seutuhnya, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejalan dengan hal diatas pendidik pada akhirnya menghasilkan lulusan yang bekaualitas. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin, bekerja keras, bertanggun jawab, cerdas, terampil dan berakhlak mulia. Guru harus mampu melakukan perubahan yang nyata sebagai hasil proses pembelajaran sehingga mempengaruhi sikap siswa untuk selalu berpikir kritis dan trampil dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapinya. Guru harus senantiasa berusaha mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan perkembangan zaman, memiliki kecakapan, kepandaian dan keahlian sesuai dengan bidang tugasnya.
Faktor-faktor yang bekaitan dengan hasil belajar yang efektif antara lain:
- Penggunaan metode yang bervariasi yany tepat.
- Penggunaan media yang efektif dan efisien.
- Penggunaan bahasa yang mudah dipahami siswa.
- Ada intraksi secara langsung dan menyeluruh.
- Kepekaan guru terhadap kelemahan, kekurangan, dan kesulitan yang dihadapi siswa.
- Kesiapan guru dengan bekal kecakapan dan keahliannya untuk menghadapi setiap persoalan yang berkaitan dengan kemajuan zaman dan teknologi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan.
Perbaikan pembelajaran matematika materi KPK dan FPB pada siswa SD Negeri 012 Long Ikis tahun pelajaran 2009/2010 semester ke dua, dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Penggunaan metode kolaborasidan media yang cukup merangsang untuk lebih aktif dan kreatif dalam bertanya membuat siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran.
- Penjelasan guru secara jelas dan sistematis sesuai dengan pelajaran dapat meningkatkan hasil belajar.
- Pemberian Tugas secara Individual sangat mempermudah guru dalam mengidentifikasi masalh kesulitan belajar siswa terhadap materi pelajaran.
- Dapat menambah pengalaman guru dalam melaksanakan tugas pada umumnya, dan pada penulisan pada khususnya.
- Memberikan bimbingan secara nyata kepada siswa untuk memecahkan masalah kesulitan belajar siswa.
- Saran.
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seorang guru diharapkan :
1. Guru sebaiknya memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan materi pada setiap mengajar.
2. Guru sebaiknya menggunakan alat peraga dalam setiap mengajar.
3. Guru hendaknya menggunakan metode yang bervariasi agar terciptanya suasana bealajar yang menyenangkan dalam setiap pertemuan.
4. Bahasa yang digunakan dalam program pembelajaran haruslah mudah dipahami oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk, 2007, Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), Jakarta Universitas Terbuka
Mulyan AZ, Spd. 2004. Rahasia Matematika, Surabaya, Gita Media Press.
Suciati, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Univesitas Terbuka.
Undang – Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, tentan Guru dan Dosen, Jakarta, 2006. PT. Sekala Jalma Karya.
Wardani, dkk, 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Universitas Terbuka.
Wardiani, dkk, 2005. Pemantapan Kemampuan Profesional, Jakarta. Univesitas Terbuka.